Menindaklanjuti tulisan sebelumnya tentang beberapa tantangan yang mungkin dihadapi seorang interpreter, terutama para pemula, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dicoba.
Mintalah materi presentasi sebelum acara
Mengetahui materi apa saja yang akan disampaikan selama acara akan sangat membantu dan memudahkan interpreter. Biasanya para pembicara sudah menyediakan PPt Slides yang diberikan ke panitia penyelenggara. Sama sekali tidak ada salahnya untuk meminta salinan materi tersebut untuk dipelajari sehingga beberapa istilah atau terminologi penting yang dipakai bisa dipelajari terlebih dahulu dan ditemukan padanan katanya yang paling tepat. Selain itu, salinan materi ini juga sangat membantu untuk mengetahui garis besar atau inti dari materi yang disampaikan sehingga pesannya tidak berkurang atau bahkan hilang selama melakukan penerjemahan dengan beberapa kendala yang mungkin terjadi seperti suara yang tidak jelas ataupun terputus-putus. Informasi mengenai susunan acara pun sama pentingnya untuk dipersiapkan supaya kesalahan dalam penyebutan nama pembicara atau lembaga asal dapat dihindari.
Pastikan tenang dan nyaman supaya tetap fokus
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada kemungkinan menerjemahkan Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia jauh lebih sulit dibandingkan sebaliknya. Oleh karena itu, bersiap-siaplah untuk menenangkan diri dengan menarik napas dalam-dalam dan dihembuskan secara perlahan setidaknya satu atau dua kali sebelum sesi dimulai. Minum air putih pun bisa membantu untuk menenangkan diri. Temukan posisi ternyaman selama melakukan penerjemahan supaya tetap fokus. Setiap orang pasti punya cara dan posisi ternyaman yang berbeda-beda dan pastinya tidak ada yang paling benar ataupun salah. Biasanya aku berjalan mengelilingi ruangan sambil menerjemahkan supaya tetap fokus. Justru duduk diam di kursi sambil melihat layar laptop bisa memecahkan konsentrasiku. Tapi, semakin lama dan semakin sering menerjemahkan, aku semakin bisa mengatur tingkat konsentrasiku dengan posisi duduk tenang di kursi.
Ingatkan pembicara untuk berbicara dengan jelas dan tidak terlalu cepat
Setiap pembicara punya gaya dan kecepatan berbicara yang berbeda-beda. Ada yang lambat, ada yang santai dan pastinya ada juga yang cepat. Sayangnya, seringkali keterbatasan waktu yang diberikan selama sesi memaksa para pembicara untuk menyampaikan materinya secara singkat. Alhasil, mereka berbicara terlalu cepat. Kalau hal ini terjadi, mau tidak mau seorang interpreter harus berusaha semaksimal mungkin untuk menangkap sebanyak-banyaknya informasi yang disampaikan. Meski demikian, tetap tidak ada salahnya untuk mengingatkan si pembicara, melalui pembawa acara sebelum acara dimulai, untuk tidak berbicara terlalu cepat supaya penerjemahan bisa lebih maksimal. Seringkali para pembicara secara tidak sadar berbicara dengan kecepatan tertentu.
Siap sedia dengan kamus
Tidak bisa dipungkiri ada kalanya otak tiba-tiba nge-blank untuk menerjemahkan kata atau ungkapan tertentu. Alternatif pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan kata yang bermakna mirip atau hampir sama. Akan tetapi ada beberapa istilah atau terminologi yang memang sudah mempunyai padanan kata paling tepat dan tidak bisa digantikan dengan kata lain. Situasi ini bisa diantisipasi dengan mencarinya di kamus. Kamus online jauh lebih efektif dibandingkan kamus fisik karena tinggal ketik saja kata yang dicari dan langsung bisa ketemu. Salah satu contoh kamus online yang bisa digunakan adalah Google translate. Dengan selalu siap sedia kamus ini, seorang interpreter tidak perlu panik selama bertugas.
Pastikan ruangan aman dan nyaman
Pentingnya konsentrasi penuh selama melakukan penerjemahan bisa didukung dengan menciptakan ruangan yang aman dan nyaman. Aman disini maksudnya terbebas dari segala gangguan terutama suara berisik. Jika tinggal bersama anggota keluarga atau teman dalam satu rumah, maka mereka harus diberitahu sebelum melakukan penerjemahan supaya mereka tidak mengganggu dengan berbicara keras atau mungkin mengajak berbicara. Matikan handphone atau nada dering supaya notifikasi yang masuk tidak mengganggu. Suara kendaraan lewat yang terdengar dari luar juga bisa mengganggu, jadi lebih baik tutup pintu dan jendela rapat-rapat. Selain itu, pastikan duduk dengan nyaman dan dengan suhu ruangan yang pas, tidak terlalu dingin ataupun terlalu panas. Siapkan air minum secukupnya dan jangan lupa untuk makan sebelum acara dimulai. Rasa lapar bisa membuat badan lemas dan memecahkan konsentrasi.
Manfaatkan jeda untuk istirahat sejenak
Ada kalanya terjemahan diperlukan sepanjang acara dari pagi sampai sore dan membutuhkan setidaknya 2 interpreter untuk bergantian. Ada beberapa pilihan cara pembagiannya, mungkin per jam, per 15 menit atau per pembicara. Apapun caranya, perlu disepakati oleh kedua belah pihak. Keuntungan dari pembagian ini adalah, seorang interpreter bisa istirahat ketika interpreter lainnya bertugas. Jadi, tidak terlalu capek. Dan, jika sewaktu-waktu salah satu interpreter perlu ke toilet, dia bisa minta tolong interpreter kedua untuk menggantikan sementara. Ceritanya akan berbeda lagi kalau hanya ada satu innterpreter saja selama acara. Harus bisa mencuri-curi waktu jeda antara sesi satu ke sesi berikutnya untuk beristirahat termasuk mengambil nafas, meregangkan otot, minum, atau bahkan ke kamar kecil
Semua orang butuh waktu untuk belajar dan berlatih mengasah kemampuan, termasuk untuk menjadi seorang interpreter atau penerjemah. Semakin banyak pengalaman, semakin banyak hal yang bisa dipelajari dan pastinya akan semakin tahu dan paham dengan kelebihan dan kekurangannya. Terus semangat belajar dan berlatih!
No comments:
Post a Comment
Thank you for the comment.