Thursday, June 7, 2012

Membuang Diri dari Kebisingan

Mengamati sekitar tak pernah sia-sia, selama didalamnya terdapat pelajarn-pelajaran berharga dan hal-hal menarik yang dapat membuat hidup diri lebih indah kemudian.
Ku tempatkan diriku menyudutkan diri di halte itu, menantikan datangnya busway. Bukannya tak sengaja, tapi aku sengaja melakukannya yang padahal aku pergi bersama kedua temanku. Mungkin mereka menduga aku tak peduli, tapi apapun yang mereka fikirkan, yang terpenting adalah aku melakukan ini tanpa merugikan mereka.
Di saat itulah aku menciptakan ini.

Sebuah jembatan penyeberangan, dihuni oleh seorang nenek tua sama sekali tak berbekal apa-apa.
Hanya dua kantong keresek hitam menyertaninya, dan sapu lidi tepat berada di kakinya.
Satu persatu anak cucu Adam melewatinya, nenek tua itu.
Semua hal terjadi sepintas saja, tanpa ada reaksi, tanpa ada peduli akan nenek tua itu.
Tak selang beberapa saatdatang seorang ibu setengah baya menghampiri, dan berbisik tepat di telinganya.
Nenek itu pun terbangun, bangun dari tidur lelap dan mimpi indahnya di tengah kebisingan kota, suara motor, mobil, bajaj dan preman.
Ku sama sekali tak tahu siapakah sesosok ibu itu.
Beberapa detik berikutnya, seorang ibu menyerahkan sebuah kantong plastik pada nenek itu.
Entah apa yang ada di dalam kantong itu.
Kantong itu adalah kantong bening, yang berwarna kuning karena isi kantong itu.
Nenek tua itu beranjak duduk, tak mengulurkan tangan dan meminta, hanya duduk diam dengan memandang ke kanan dan kiri, depan dan belakang.
Entah apa yang dia cari, tapi itulah bagian darikehidupan ini, kehidupan seorang nenek tua di tengah kota.

No comments:

Post a Comment

Thank you for the comment.

Mulai tertata (Fri, Day 17 2025)

Dari bangun, langsung bergegas mulai belajar. Padahal rencana mau bangun jam 7. Eh malem semalem baca 2 artikel sebelum tidur dan bikin susa...