Kajian Kitab Ayyuhal
Walad karangan Imam Al-Ghazali oleh KH. Shoffar Mawardi (Pengasuh Ma'had Daarul
Muwahhid)
Sebelum melanjutkan
kajian pada hari ini, Ustadz menyampaikan kembali ringkasan pembasahan pada
kajian sebelumnya.
Suatu ketika Abu
Hasan Al-Bashri diberikan segelas air minum. Ketika air minum tersebut berada
digenggamannya, tita-tiba Beliau jatuh pingsan. Setelah Beliau sadar,
ditanyakanlah padanya "Kenapa wahai Abu Sa'id?". Beliau pun menjawab
"Sesungguhnya aku teringat akan penghuni neraka tatkala menyeru kepada
ahli surga: Tuangkanlah (sedikit) air kepada kami atau rezeki apa saja yang
telah dikaruniakan Allah kepadamu (selengkapnya QS Al-A'raf 50)."
Pernahkah peristiwa tersebut terjadi pada kita?
Begitulah kehidupan
di akhirat kelak. Padahal di kehidupan dunia saat ini, para calon ahli surga lah
yang senantiasa menyeru para calon ahli neraka untuk beribadah dan taat kepada Allah. Dan perlu kita
ketahui bahwa ahli neraka itu terdiri dari tiga golongan, yaitu: munafik, kafir
dan fasik. Orang Islam dapat tergolong kedalam 'orang munafik' jika tidak mau berhukum
kepada hukum Allah. Semoga kita menjadi bagian dari para penghuni surga.
Aammiin.
Setelah ringkasan
singkat di atas, berikut adalah kajian nasehat Imam Al-Ghazali selanjutnya.
Wahai putra-putriku,
jikalau kamu merasa cukup dengan pemahaman ilmu dan kumpulan buku-buku keilmuan
semata-mata dan tidak butuh akan pengamalannya, maka sesungguhnya seruan Allah
yang disampaikan oleh malaikat (pada sepertiga malam) adalah sia-sia tanpa faedah
(Adakah orang yang meminta? Adakah orang yang memohon ampun? Adakah orang yang
memohon taubat?).
Diriwayatkan bahwasanya sekumpulan sahabat Rasulullah saw.
menyebut-nyebut Abdullah bin Umar sebagai orang yang berilmu dan berakhlak mulia.
Rasulullah saw. pun bersabda "Sebaik-baik laki-laki adalah Abdullah bin Umar, kalau saja ia senantiasa sholat di malam hari".
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah saw. bersabda kepada seorang
sahabat "Wahai Fulan, janganlah kamu memperbanyak tidur di malam hari
karena sesungguhnya tidur di malam hari itu meninggalkan pelakunya dalam keadaan fakir
pada hari kiamat".
Nasehat di atas
menunjukkan keutamaan sholat di malam hari yang senantiasa di laksanakan oleh
Rasulullah saw. Seorang ulama (saya lupa nama Beliau) menyatakan bahwa tidur
selama 4 jam bagi kita dimalam hari merupakan sebuah kenikmatan dan tidur selama 5 jam merupakan sebuah kemewahan, meskipun para dokter menyarankan untuk tidur setidaknya
selama 8 jam. Jika memang demikian, kapankah kita bisa menuntut ilmu Allah
untuk bekal kehidupan dunia dan akhirat?
Wahai putra-putriku,
sesungguhnya firman Allah "Dan pada sebagian malam,lakukanlah sholat
tahajjud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu… (QS Al-Isro' 79)" adalah
sebuah perintah, "Dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada
Allah) (QS Az-Zariyat 18)" adalah sebuah kesyukuran, "Dan orang yang
memohon ampunan pada waktu sebelum fajar (QS Al-Imron 17)" adalah sebuah
peringatan.
*Sholat tahajjud
merupakan sholat sunah pada malam hari yang dilaksanakan setelah terbangun dari
tidur. Jika dilaksanakan tanpa tidur terlebih dahulu maka disebut dengan sholat
malam.
Rasulullah saw.
Bersabda: terdapat tiga suara yang disukai oleh Allah, yaitu: suara ayam jantan,
suara orang yang membaca Al-Qur'an dan suara orang yang memohon ampun. Dalam
riwayat lain menambahkan suara orang yang berdo'a.
Menurut sebuah
keterangan, ayam jantan dapat melihat turunnya malikat pada sepertiga malam
untuk menyampaikan seruan yang tercantum pada ringkasan di atas. Pada saat itu berkokoklah ayam jantan. Oleh
sebab itu, beberapa Kyai sepuh memelihara ayam jantan sebagai alarm hidup untuk memberikan peringatan.
Terkait suara orang
yang berdo'a, maka janganlah berputus asa ketika do'a kita yang terus-menerus
belum juga dikabulkan oleh Allah karena sesungguhnya Allah senang mendengarkan
permintaan-permintaan dalam do'a tersebut. Oleh karena itu, kita hendaknya tidaklah berbangga ketika setiap kali berdo'a langsung terkabul. Siapa tahu do'a tersebut lekas terkabul karena memang Allah tidak senang mendengarkan permintaan-permintaan kita. Meski demikian, kita
hendaknya senantiasa berbaik sangka kepada Allah.
Sufyan Ats-Tsauri
berkata "Sesungguhnya Allah Yang Maha Tinggi menciptakan angin yang
berhembus di waktu sebelum fajar membawa
dzikir dan permintaan ampun kepada Sang Maha Kuasa". Beliau berkata pula "Pada
permulaan malam, berserulah malaikat dari bawah 'Arsy "Ingat, berdirilah
para ahli ibadah". Maka berdirilah mereka dan menunaikan sholat sesuai
dengan kehendak Allah. Kemudian berserulah malikat pada pertengahan malam
"Ingat, berdirilah para orang yang taat". Maka berdirilah mereka dan
menunaikan sholat hingga waktu sebelum fajar. Ketika waktu sebelum fajar,
malaikat berseru "Ingat, berdirilah para orang yang memohon ampun".
Maka berdirilah mereka dan memohon ampun. Maka tatkala terbit fajar, berserulah
malaikat "Ingat, berdirilah orang yang lalai". Maka berdirilah mereka
dari alas tidur seperti orang mati yang dihidupkan dari kuburan mereka. Setelah itu tidak ada seruan lagi, karena seruan apa lagikah yang pantas untuk diberikan?
Wahai putra-putriku,
diriwayatkan oleh Luman Al-Hakim kepada putranya bahwa: "Janganlah sampai
ayam jantan itu lebih cerdas dari kamu! Ayam jantan itu berseru di waktu
sebelum fajar sedangkan kamu masih tertidur".