Saturday, June 11, 2016

Wahai Putra-putriku (7 Ramadhan 1437)

Kajian Kitab Ayyuhal Walad karangan Imam Al-Ghazali oleh KH. Shoffar Mawardi (Pengasuh Ma'had Daarul Muwahhid)

Sebelum melanjutkan kajian pada hari ini, Ustadz menyampaikan kembali ringkasan pembasahan pada kajian sebelumnya.

Suatu ketika Abu Hasan Al-Bashri diberikan segelas air minum. Ketika air minum tersebut berada digenggamannya, tita-tiba Beliau jatuh pingsan. Setelah Beliau sadar, ditanyakanlah padanya "Kenapa wahai Abu Sa'id?". Beliau pun menjawab "Sesungguhnya aku teringat akan penghuni neraka tatkala menyeru kepada ahli surga: Tuangkanlah (sedikit) air kepada kami atau rezeki apa saja yang telah dikaruniakan Allah kepadamu (selengkapnya QS Al-A'raf 50)."

Pernahkah peristiwa tersebut terjadi pada kita?
Begitulah kehidupan di akhirat kelak. Padahal di kehidupan dunia saat ini, para calon ahli surga lah yang senantiasa menyeru para calon ahli neraka untuk beribadah dan taat kepada Allah. Dan perlu kita ketahui bahwa ahli neraka itu terdiri dari tiga golongan, yaitu: munafik, kafir dan fasik. Orang Islam dapat tergolong kedalam 'orang munafik' jika tidak mau berhukum kepada hukum Allah. Semoga kita menjadi bagian dari para penghuni surga. Aammiin.

Setelah ringkasan singkat di atas, berikut adalah kajian nasehat Imam Al-Ghazali selanjutnya.

Wahai putra-putriku, jikalau kamu merasa cukup dengan pemahaman ilmu dan kumpulan buku-buku keilmuan semata-mata dan tidak butuh akan pengamalannya, maka sesungguhnya seruan Allah yang disampaikan oleh malaikat (pada sepertiga malam) adalah sia-sia tanpa faedah (Adakah orang yang meminta? Adakah orang yang memohon ampun? Adakah orang yang memohon taubat?). 
Diriwayatkan bahwasanya sekumpulan sahabat Rasulullah saw. menyebut-nyebut Abdullah bin Umar sebagai orang yang berilmu dan berakhlak mulia. Rasulullah saw. pun bersabda "Sebaik-baik laki-laki adalah Abdullah bin Umar, kalau saja ia senantiasa sholat di malam hari".  
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah saw. bersabda kepada seorang sahabat "Wahai Fulan, janganlah kamu memperbanyak tidur di malam hari karena sesungguhnya tidur di malam hari itu meninggalkan pelakunya dalam keadaan fakir pada hari kiamat".

Nasehat di atas menunjukkan keutamaan sholat di malam hari yang senantiasa di laksanakan oleh Rasulullah saw. Seorang ulama (saya lupa nama Beliau) menyatakan bahwa tidur selama 4 jam bagi kita dimalam hari merupakan sebuah kenikmatan dan tidur selama 5 jam merupakan sebuah kemewahan, meskipun para dokter menyarankan untuk tidur setidaknya selama 8 jam. Jika memang demikian, kapankah kita bisa menuntut ilmu Allah untuk bekal kehidupan dunia dan akhirat?

Wahai putra-putriku, sesungguhnya firman Allah "Dan pada sebagian malam,lakukanlah sholat tahajjud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu… (QS Al-Isro' 79)" adalah sebuah perintah, "Dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah) (QS Az-Zariyat 18)" adalah sebuah kesyukuran, "Dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar (QS Al-Imron 17)" adalah sebuah peringatan.

*Sholat tahajjud merupakan sholat sunah pada malam hari yang dilaksanakan setelah terbangun dari tidur. Jika dilaksanakan tanpa tidur terlebih dahulu maka disebut dengan sholat malam.

Rasulullah saw. Bersabda: terdapat tiga suara yang disukai oleh Allah, yaitu: suara ayam jantan, suara orang yang membaca Al-Qur'an dan suara orang yang memohon ampun. Dalam riwayat lain menambahkan suara orang yang berdo'a.

Menurut sebuah keterangan, ayam jantan dapat melihat turunnya malikat pada sepertiga malam untuk menyampaikan seruan yang tercantum pada ringkasan di atas. Pada saat itu berkokoklah ayam jantan. Oleh sebab itu, beberapa Kyai sepuh memelihara ayam jantan sebagai alarm hidup untuk memberikan peringatan.
Terkait suara orang yang berdo'a, maka janganlah berputus asa ketika do'a kita yang terus-menerus belum juga dikabulkan oleh Allah karena sesungguhnya Allah senang mendengarkan permintaan-permintaan dalam do'a tersebut. Oleh karena itu, kita hendaknya tidaklah berbangga ketika setiap kali berdo'a langsung terkabul. Siapa tahu do'a tersebut lekas terkabul karena memang Allah tidak senang mendengarkan permintaan-permintaan kita. Meski demikian, kita hendaknya senantiasa berbaik sangka kepada Allah.

Sufyan Ats-Tsauri berkata "Sesungguhnya Allah Yang Maha Tinggi menciptakan angin yang berhembus di  waktu sebelum fajar membawa dzikir dan permintaan ampun kepada Sang Maha Kuasa". Beliau berkata pula "Pada permulaan malam, berserulah malaikat dari bawah 'Arsy "Ingat, berdirilah para ahli ibadah". Maka berdirilah mereka dan menunaikan sholat sesuai dengan kehendak Allah. Kemudian berserulah malikat pada pertengahan malam "Ingat, berdirilah para orang yang taat". Maka berdirilah mereka dan menunaikan sholat hingga waktu sebelum fajar. Ketika waktu sebelum fajar, malaikat berseru "Ingat, berdirilah para orang yang memohon ampun". Maka berdirilah mereka dan memohon ampun. Maka tatkala terbit fajar, berserulah malaikat "Ingat, berdirilah orang yang lalai". Maka berdirilah mereka dari alas tidur seperti orang mati yang dihidupkan dari kuburan mereka. Setelah itu tidak ada seruan lagi, karena seruan apa lagikah yang pantas untuk diberikan? 

Wahai putra-putriku, diriwayatkan oleh Luman Al-Hakim kepada putranya bahwa: "Janganlah sampai ayam jantan itu lebih cerdas dari kamu! Ayam jantan itu berseru di waktu sebelum fajar sedangkan kamu masih tertidur".


1 comment:

  1. Terimakasih mbak Fitri share ya.. ditunggu share yg lain ya..

    ReplyDelete

Thank you for the comment.

Mulai tertata (Fri, Day 17 2025)

Dari bangun, langsung bergegas mulai belajar. Padahal rencana mau bangun jam 7. Eh malem semalem baca 2 artikel sebelum tidur dan bikin susa...