Wednesday, December 7, 2011

Mereka (Agama dan Filsafat) Berbeda


Kata “agama” memiliki definisi yang sangat beragam. Kata agama yang disebut juga dengan “religion” berasal dari bahasa Latin yang berarti “keyakinan yang baik”, “ritual”. Manusia beragama untuk memiliki panduan nilai-nilai moral dalam menghadapi kehidupan dan kesengsaraan untuk mencapai kebebasan/surga. Nilai kebenaran dalam sebuah agama hanya terbatas pada teks yang menerangkan tentang sejarah dan nilai-nilai kebenaran akhir mengenai agama tersebut. Nilai kebenaran akhir itu juga didukung dengan adanya para nabi sebagai utusan Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat.

Ketika umat manusia hanya dipaksa untuk meyakini apa yang telah disebutkan dalam teks tanpa diberi keleluasaan untuk memikirkannya, maka ada kemungkinan munculnya keragu-raguan jika menemui suatu hal yang dirasa tidak sesuai dengan dunia nyata. Seperti sebuah ungkapan yang pernah saya dengar bahwa “ketika suatu hal di awali dengan kepastian, maka akan ditemukan keragu-raguan dalam perjalanan waktunya dan ketika sesuatu diawali dengan sebuah keragu-raguan, maka akan ditemukan sebuah kepastian yang mantap kemudian.” Hal tersebut menunjukkan bahwa keberhentian dalam mencari sebuah hakekat kebenaran, pada saatnya pasti akan menimbulkan rasa keraguan bagi pemercaya keyakinan itu. Berbeda dengan oran yang memang mencari kebenaran hakekat untuk pada akhirnya dibuktikan dengan segamblang-gamblangnya sehingga memperkuat dan memperkokoh keyakinannya.
Akan tetapi ada suatu hal yan sedikit aneh. Ketika seseorang ingin mencari  sebuah hakekat kebenaran, ketika serang ingin mencari sebuah kebenaran, diantara yang dilakukan ialah dengan terus bertanya dan mengkritisi segalah hal yang terjadi kepada orang yang diangggap mengetahui pengetahuan lebih. Sayangnya, entah karena fanatisme terhadap keyakinan atau karena memang tidak bisa menjelaskan lebih dalam, kebanyakan pertanyaan-pertanyaan itu tetap tidak terjawab. Jalan lain lagi ialah dengan membandingkan antara suatu hal yang dianggap benar oleh sekelompok rang dan kelompok lain. Dalam situasi ini, pasti harus ada juri yang menentukan manakah yang paling benar.
Pertanyaan mengenai konsep kebenaran mengenai Tuhan yang terdapat pada beberapa keyakinan agama masih tetap muncul. Orang-orang yang mencari kebenaran ini mengatasnamakan dirinya sebagai para filsuf. Pekerjaan mereka hanyalah bertanya dan selalu mempertanyakan segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan untuk mendapatkan hakekat kebenaran berdasarkan rasio.  Sempat dikatakan bahwa agama dan filsafata adalah dua hal yang tidak kompatible. Jika memng seperti itu adanya, bukankah lebih baik untuk tidah meng-eksklusifkan diri sebagai pencari kebenaran sejati dalam agama. Memang benar bahwasanya Tuhan menciptakan akal fikiran untuk digunakan dalam berfikir. Berdasarkan Descartes pula bahwa Tuhan berkehandak untuk difikirkan oleh umat manusia. Hal itu diungkapkan oleh Descartes karena menurutnya Tuhan lah yang menciptakan, lalu kenapa Tuhan harus takut untuk kalah dalam pembuktian tingkat kebenaran (seperti kutipan yang juga disampaikan Bapak Hatim). Bukanlah Tuhan yang takut akan terkalahkan kebenarannya, akan tetapi Tuhan takut manusia-manusia ini akan tidak mampu untuk memikirnya.
Menurut pandangan saya, pembahasan filsafat pada saat ini tidaklah berguna. Hal ini tidak beda jauh dengan hanya mempelajari sejarah, yaitu pemikiran-pemikiran para filsuf terdahulu. Padahal, para filsuf terdahulu pun menemukan pendapatnya sendiri tanpa meminta untuk diikuti ataupun diajarkan ke generasi berikutnya. Filsafat memberikan kebebasan seluas-luasnya untuk mengeluarkan pemikiran ataupun pendapat apa pun yang muncul. Jadi hasil akhir yang didapat adalah bukannya kebebasan berfikir pada setiap individu yang  mempelajari, akan tetapi peracunan fikiran dengan menyediakan pemikiran-pemikiran terdahulu.

No comments:

Post a Comment

Thank you for the comment.

Mulai tertata (Fri, Day 17 2025)

Dari bangun, langsung bergegas mulai belajar. Padahal rencana mau bangun jam 7. Eh malem semalem baca 2 artikel sebelum tidur dan bikin susa...