Akhir-akhir ini ada drama yang terjadi di rumah. Sebenarnya sama sekali tidak penting dan buang-buang umur saja atau bahkan bisa menambah penyakit kalau dibahas dan diperpanjang. Semoga dengan aku menumpahkannya disini aku bisa sedikit meluapkan perasaan dan pastinya ada hal yang bisa aku pelajari untuk kedepannya nanti.
Dari peristiwa yang terkahir terjadi, soal sangkut paut antara teman serumahku dan mantanku, membuatku berfleksi lagi dan merenungkan lagi hal-hal apa saja yang sudah aku lakukan atau ucapkan. Setelah beberapa saat merenung, aku jadi ingat bahwa dahulu sekali, entah kapan, aku pernah berjanji dengan diriku sendiri bahwa aku tidak akan pernah menjalin hubungan a.k.a pacaran dengan seseorang dari lingkaran pergaulanku contoh, tetangga, teman sekolah, teman kampus, atau teman kerja. BIG NO NO. Aku sempat berusaha mengingat-ingat juga kenapa aku sempat punya prinsip ini. Sepertinya zaman dahulu kala mungkin aku pernah memperhatikan hubungan percintaan entah itu dari TV atau mungkin dari orang sekitar juga bahwa mempunyai hubungan percintaan dengan orang yang berasal dari lingkaran pergaulan itu rumit. Akan ada banyak drama. Semuanya terkait satu sama lain. Akan ada banyak gosip. Informasi entah yang rahasia atau bukan, yang benar atau tidak benar akan mudah sekali tersebar dari mulut ke mulut yang pada akhirnya berimbas juga ke kualitas hubungan itu. Jadi, lagi-lagi, BIG NO NO.
Dan, mungkin karena prinsip ini sudah mendarah daging di lubuk hati dan ingatan paling dalam jadi aku selalu menjalin hubungan dengan seseorang yang berasal dari lingkaran pergaulan lain diluar lingkaran pergaulanku. Kalaupun toh aku kenalkan dia ke lingkungan pergaulanku, hanya cukup sekedar tahu saja, tidak sampai bisa menjalin komunikasi atau bahkan akrab. Hal ini terus aku lakukan. Kenapa? Karena kalau suatu hari aku putus, aku tidak perlu pusing-pusing lagi dibayang-bayangi oleh kehadiranya di sekitarku. Atau, tidak akan ada lagi pembahasan tentang dia. Setelah putus ya sudah, selesai. Titik. Jadi tidak akan ada sisa drama yang terjadi ketika hubungan sudah berakhir.
Nah, kesalahan yang aku lakukan tahun lalu adalah memperkenalkan teman serumahku ke saudara kembar pacarku, karena temanku sendiri yang meminta. Aku dan pacarku saat itu sepakat bahwa kami tidak akan mencampuri urusan hubungan mereka berdua dan kami pun tidak mau kalau mereka ikut campur urusan kami juga. Sampai akhirnya suatu hari aku dan pacarku putus. Ada beberapa drama yang terjadi setelah itu antara aku dan teman rumahku, tapi sudah tidak penting lagi untuk diceritakan di sini. Hubunganku jadi tidak baik dengan dia dan dua minggu yang lalu ternyata dia jadian. Bukan dengan saudara kembar mantan pacarku, tapi dengan mantan pacarku. Yang lucu buat aku adalah dia memintaku cari laki-laki untuk dijadikan pacar, jangan pacar dia. WHAT THE FUCK!
Begitulah malasnya kalau pacaran dengan seseorang yang ada keterkaitan dengan lingkaran pergaulan. Hidupku sudah sangat sibuk dengan berbagai kegiatan dan pekerjaan yang aku lakukan. Drama seperti ini sangatlah tidak penting dan jadi selilit kecil di gigi aja yang mengganggu dan mengesalkan. Oya, aku baru ingat. Dulu sewaktu SD (Sekolah Dasar) aku suka anak laki-laki tetangga rumah. Kami tidak satu sekolah tapi kami mengaji di tempat yang sama. Inisialny E. Anaknya tampan, pendiam, sederhana dan sewaktu di TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an) bacaan Al-Qur'annya sangatlah bagus. Aku sempat mengirimkan surat ke dia tapi aku lupa apa yang aku tulis waktu itu. Dan, pada saat yang sama di sekolah, aku punya teman dekat. Kami berdua selalu bersaing untuk mendapatkan antara juara 1 atau 2 di kelas. Tapi kami berteman dekat. Waktu itu aku sempat terpikir "Bagaimana ya kalau suatu hari nanti mereka (teman dekatku ini dan si E) pacaran? Dia kan cantik." Alhasil, ternyata benar. Sewaktu di SMP (Sekolah Menengah Pertama) mereka pergi ke sekolah yang sama di Sukoharjo, desa sebelah, dan mereka pacaran. Sejak saat itu juga aku merasa kesal dengan temanku itu dan hubungan kami mulai renggang. Eh, aku jadi kepikiran, sepertinya nanti kalau aku pulang kampung, aku perlu ceritakan tentang ini ke teman dekatku itu. Dia sudah menikah dan punya dua anak sekarang. Dan, juga aku ingin bertanya soal suatu masalah di sekolah sewaktu kami kelas 6 karena kami saling ngambek sampai di mediasi Pak Azis. Apa ya masalahnya?
Anyway, intinya, lagi-lagi, BIG NO NO punya pacar dari lingkaran pergaulanan yang sama ataupun menghubungkan pacar ke lingkaranku. Dan, BIG YES YES buat jalin hubungan sama orang yang lingkarannya beda, sebeda-bedanya, dan jauh, sejauh-jauhnya.
No comments:
Post a Comment
Thank you for the comment.