Monday, March 8, 2021

Antara memori dan imajinasi, jebakan atau jembatan? #Day8

Sebagai manusia, kita adalah sebaik-baiknya ciptaan, terutama karena adanya otak yang kita miliki untuk berpikir. Kemampuan yang dimiliki otak kita ini sangatlah luar biasa hingga bisa menembus ruang dan waktu yang pada dasarnya tubuh ini sangatlah terbatas ruang dan waktu. Menarik ya? Berbicara soal kemampuan otak kita ini, aku teringat salah satu hal yang disampaikan oleh Sadhguru di salah satu 'pengajian'nya. Aku lupa tentang apa konteks atau topik yang dibicarakan saat itu, tapi yang jelas ada satu hal yang sangat aku ingat dan aku masih terus belajar untuk memahaminya.

Memori
Hingga saat ini aku sudah berusia 28 tahun dan sebentar lagi akan memasuki usia 29 tahun. Itu berarti aku seudah menjalani kehidupanku selama itu. Hal yang menakjubkan dari otak yang aku miliki adalah bahwa hal-hal yang terjadi padaku atau aku alami sebelumnya akan tersimpan didalam otakku. Ada yang indah. Ada yang buruk. Ada yang mengecewakan. Ada yang menyedihkan. Bermacam-macam peristiwa terjadi disertia emosi yang melekat di setiap kejadian itu tersimpan di sana. Terlebih lagi, otak kita tidak hanya menyimpan hal-hal yang memang sengaja kita ingat, tapi juga hal-hal yang mungkin tidak sengaja kita dengar atau lihat atau rasa. Aku jadi teringat ada kalanya di masa lalu, aku lupa tepatnya kapan, aku memutuskan untuk menyimpan hal-hal yang memang aku ingin simpan dan mengabaikan apa-apa yang aku tidak ingin simpan. Alhasil, seeperti yang sering dikatakan pacarku dan teman-temanku, aku jadi pelupa. Hehe.

Imajinasi
Selain menyimpan masa lalu, ternyata otakku bisa membayangkan apa yang akan terjadi besok, minggu depan, bulan depan, tahun depan, ataupun beberapa tahun kedepan. Ya mungkin ini merupakan sebuah gambaran yang aku miliki dari perencanaan-perencanaan yang aku buat. Sangatlah luar biasa, ya. Pernah tidak kalian memikirkan berdasarkan apa gambaran atau imajinasi kalian muncul di masa yang akan datang? Aku sempat memikirkannya dan aku menemukan sebuah pemikiran bahwa pastinya berdasarkan pengalaman yang telah lalu dan juga informasi yang sudah kita dapatkan sebelumnya sehingga aku bisa mempertimbangkan berbagai kemungkinan-kemungkinan yang akan mempengaruhi rencanaku tersebut. Dan, itu semua tidak lepas dari memori yang sudah aku jelaskan di atas. Lagi-lagi, aku ingin mengatakan bahwa hal ini sangatlah menarik. Oya, tapi perlu kita sadari bahwa kenyataan yang terjadi ini tidak selalu seperti imajinasi yang dibayangkan. Ada lebih banyak faktor yang tidak bisa aku jangkau atau kendalikan untuk memastikan semuanya pasti. Lagipula, tidak ada yang pasti di dunia ini selain kematian. 

Saat ini, jebakan atau jembatan?
Suatu hari ada seorang temanmu yang berbohong dan ketahuan. Apakah sekarang kamu masih akan percaya dengan temanmu itu?
Suatu hari ada seorang temanmu yang memberimu sebuah hadiah. Apakah sekarang kamu masih akan berteman dengan temanmu itu?
Disinilah hal yang sempat aku renungkan, apakah saat ini, waktu penghubung antara memori dan imajinasi akan menjadi sebuah jebakan bagiku dalam bertindak dan menyikapi suatu hal karena kalau aku berperilaku dengan berdasarkan memori-memori yang sudah aku miliki dan membayangkan dalam imajinasiku tentang apa dan bagaimana suatu hal akan terjadi nantinya, itu berarti aku sudah terjebak di dalam memori dan imajinasiku sendiri. Secara tidak langsung, keadaan ini seperti halnya aku sudah memiliki sebuah teori dalam diriku sendiri, jika A maka B. Aku tidak ingin seperti itu. Aku ingin menjadikan waktu saat ini sekedar sebagai jembatan jembatan saja dan terbuka dengan segala kemungkinan yang terjadi. Ketika ada seseorang yang mungkin sudah menyakiti atau mengecewakanku di masa lalu, bukan berarti aku harus menjauhinya dan benci terhadap orang tersebut. Iya, aku sedih dan kecewa, tapi bukan berarti aku akan mengkhawatirkan hal-hal tersebut akan terjadi di masa datang dan akhirnya aku menjadi seseorang yang tidak baik. Aku ingin belajar untuk melepaskan dan melupakan hal-hal dalam memori dan imajinasi, dan hidup seutuhnya di masa saat ini. Oya, aku jadi ingat sebuah pesan guru-guruku sebelumnya untuk selalu mengingat kebaikan-kebaikan yang orang berikan kepada kita dan melupakan kebaikan apapun yang kita lakukan atau berikan kepada orang lain. Lalu bagaimana dengan keburukan? Pastinya hal ini tidak dibahas karena tidaklah penting. Aku sangat suka nasehat ini. 

Dan, seperti yang Sadhguru peringatkan, aku belum mengambil kesimpulan apa-apa sampai saat ini karena aku masih terus belajar dan belajar. 


No comments:

Post a Comment

Thank you for the comment.

Mulai tertata (Fri, Day 17 2025)

Dari bangun, langsung bergegas mulai belajar. Padahal rencana mau bangun jam 7. Eh malem semalem baca 2 artikel sebelum tidur dan bikin susa...