Aku menyimpan foto ini sudah lama, kira-kira dua tahun yang lalu ketika beberapa bulan awal aku pindah ke Kuala Lumpur, Malaysia. Aku masih ingat waktu itu aku membaca e-booknya ketika aku ada di kereta, tapi entah sewaktu berangkat atau pulang kerja. Bukunya berjudul Belajar Hidup dari Rumi: Serpihan-serpihan puisi penerang jiwa oleh Haidar Bagir. Kalian bisa coba cari di Google Play Books di Android kalian dan kalian bisa unduh gratis untuk dibaca.
Sambil membaca, aku menyimpan beberapa halaman yang mengesankan buatku. Tapi, sepertinya aku sudah menghapus beberapa lainnya dengan alasan yang bahkan aku sendiri sekarang sudah lupa. Jadi, sekarang tinggal ada satu bagian yang tersimpan. Biaasanya ketika aku menyimpan suatu hal di handphone atau di buku catatanku, itu berarti ada hal-hal tertentu yang membuatku tertarik dan merasa ada koneksi dari apa yang aku temukan dan apa yang aku alami pada saat itu. Dan, biasanya di saat itu juga aku berencana untuk menuangakannya ke dalam tulisan. Sayangnya kenyataan tidak selalu sesuai dengan keinginan. Hehe. Maksudku, aku punya keinginan untuk menulis tetapi kenyataannya jari-jariku tidak tergerak sama sekali untuk menulis. Ya, alhasil tidak ada tulisannya hingga saat ini, setelah dua tahun. Oleh karena itu, saat ini adalah waktunya aku menunaikan keinginanku itu supaya hal ini tidak mengganjal di perasaan dan pikiranku.
Aku coba membaca lagi teks yang tertulis disini. Saat aku membacanya, aku langsung memaknai bahwa ada kalanya aku harus kehilangan sesuatu atau seseorang sehingga nantinya aku akan dipertemukan dengan sesuatu atau seseorang yang baru lainnya. Kehilangan pastilah menyedihkan, tetapi disitulah ada pintu yang terbuka untuk yang lain dan baru tumbuh atau datang mengisi kekosongan itu. Ketika hal ini terjadi, tidak ada lagi yang bisa aku lakukan selain menerima dan melepaskan sesuatu atau seseorang yang hilang itu dengan harapan bahwa ini akan membukakan pintu untuk kebaikan dan kebahagianku yang lebih di kemudian hari. Lalu, bagaimana kalau akhirnya yang lain dan baru tidak datang atau tidak tumbuh? Itu berarti aku sudah rugi serugi-ruginya? Menurutku tidak, apalah arti mempunyai harapan yang besar di masa datang kalau kita tidak bisa menikmati dan memaksimalkan kesempatan hidup kita hari ini, jam ini, menit ini, dan detik ini. Hehe, sepertinya aku sudah mulai bicara melantur.
Hal ini mengingatkan aku dengan peristiwa waktu itu ketika seorang laki-laki yang aku kagumi, hormati, dan hargai dan aku harapkan bisa menjadi pasangan hidupku ternyata pergi begitu saja meninggalkan aku dan menikah dengan perempuan lain. Aku sangatlah sedih waktu itu. Tetapi apa dayaku? Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Peristiwa ini jadi salah satu pelajaran buatku bahwa ada hal-hal yang bisa aku kendalikan atau aku kontrol dan ada hal-hal lain dan bahkan lebih banyak lagi yang ada diluar kendali atau kontrolku. Mau tidak mau aku harus menerima dan melepaskan. Saat itu, apakah aku mengharapakan akan datangnya orang yang lebih baik nantinya? Terpikir pun tidak. Cukup berusaha untuk menerima, itu saja. Selain itu, catatan ini juga ini mengingatkan aku tentang hari meninggalnya Bapak. Aku membutuhkan waktu yang jauh lebih lama untuk menghadapi kesedihanku karena kehilangan Bapak. Seperti yang kita semua tahu, Bapak tidak akan pernah terganti.
Sekarang, setelah beberapa tahun berlalu sejak meninggalnya Bapak dan kepergian laki-laki itu, ada banyak sekali hal yang sudah aku lalui dan aku pelajari. Banyak sekali pengalaman dan pengetahuan sampai sejauh ini yang sudah menjadikan aku sosok yang sekuat dan setegar ini dengan berbagai kemampuan diriku yang terus aku asah dan tingkatkan. Sedikit demi sedikit kesedihanku yang mendalam waktu itu tidak lagi membuatku menangis, tapi tersenyum. Mau bagaimana lagi, hidup akan terus berjalan dan bagian-bagian cerita kehidupan akan terus berlanjut dan sambung-menyambung dari yang satu ke yang lainnya. Akan sangat disayangkan sekali kalau aku menghabiskan waktuku untuk kesedihan. Aku memilih untuk tersenyum dan sesekali tertawa menjalani kehidupan ini.
No comments:
Post a Comment
Thank you for the comment.