Wednesday, March 10, 2021

Tangan Tuhan ada di mana saja #Day10

Dua hari yang lalu aku membeli sebuah lemari sudah pakai yang masih sangat bagus dari seseorang. Aku pun ke sana untuk mengambil lemari itu karena si pemilik hanya menerima pembeli yang mengambil sendiri barangnya, tidak memakai jasa kurir. Jadi, aku memutuskan untuk pergi kesana menggunakan Grabcar. Setelah aku sampai dan melihat kondisi raknya, ternyata sudah dalam keadaan terpasang. Aku perlu membongkarnya jika aku ingin membawanya lebih mudah, tapi sepertinya tidak memungkinkan karena ada beberapa bagian yang terpaku dan akan cukup susah untuk dibongkar. Jadi, berdasarkan saran si pemilik, aku tidak membongkarnya. 

Jika aku akan membawanya dalam keadaan utuh, itu berarti aku harus memesan mobil yang cukup besar dan akan sedikit merepotkan si sopir. Dan, seperti yang kita tahu, tidak semua sopir itu berkenan untuk direpotkan dengan hal semacam ini, apalagi harus angkat-angkat. Belum lagi harus cari akal dan jalan keluar supaya lemari bisa muat ke dalam mobil. Beruntungnya, Pak Sopir Grabcar waktu itu sangatlah baik. Dia membantu si mantan pemilik lemari memasukkan ke dalam mobil dan berusaha supaya bisa muat. Aku beberapa kali meminta maaf karena sudah merepotkan dan berterima kasih banyak karena sudah membantu. Selama di perjalanan kami sempat banyak mengobrol tentang beberapa hal seperti kehidupan bekerja di Malaysia dan masa muda untuk menjelajah mendapatkan banyak pengalaman. Ada beberapa hal-hal lain tapi aku tidak terlalu ingat. Yang jelas, kami menikmati perjalanan kami dengan bertukar bahan pembicaraan. Bahkan, sesampainya di rumah Pak Sopir mengeluarkan rak bukuku itu dan mengantarkannya ke lantai dua tempat aku tinggal. Sangat baik, ya? Tidak ada hal lain yang bisa aku lakukan selain berterima kasih, memberikan sedikit tips, dan mendoakannya. Semoga si Pak Sopir dan keluarga selalu sehat dan dilimpahkan rezekinya oleh Tuhan, Tuhanku dan Tuhannya. 

Dengan kata lain, mungkin aku bisa bilang kalau aku beruntung. Iya, mungkin. Tapi aku lebih memilih untuk menyatakan bahwa tangan Tuhan itu ada di mana saja dan melalui diulurkan melalui siapa saja. Kita tidak pernah tahu itu. Makadari itu, sampai kapan kita akan terus-terusan hanya mendapatkan uluran tangan Tuhan melalui orang-orang di sekitar kita? Mulai sekarang, jadilah juga salah satu duta atau utusan Tuhan untuk menjadi menebarkan kebaikan dan cinta kasih dengan saling membantu ke sesama. Tapi tunggu dulu, tangan Tuhan mana sih yang sedang aku bicarakan? Hmmm. Anyway, Tuhan yang mana saja deh. Toh, masa iya para Tuhan akan saling adu untuk mendapatkan gelar yang paling baik. 

No comments:

Post a Comment

Thank you for the comment.

LAEL PGR Conference (Thu, Day 170)

Pagi padahal rencananya bangun jam 7, tapi tetep aja bangun jam setengah 9. Haha. Padahal acara konferensi mulai jam 9:15. Mana belum ngepri...