Thursday, March 4, 2021

Ucapan Positif, "Kamu cantik!" #Day4

Melanjutkan tantangan #30harimenulis, aku mulai memperhatikan hari-hariku lebih detil supaya aku bisa memilih bagian mana yang bisa aku kembangkan kedalam tulisan dan aku bagikan untuk kalian semua. Kalau kata Dian, "Aku lagi nyari ide buat nulis nih." Padahal, menurutku sebenarnya ada banyak hal yang ada di sekeliling dia, atau bahkan di pikiran dia yang bisa dituangkan ke tulisan. Tinggal pilih aja salah satu. Setidaknya untuk menggugurkan tantangan kewajiban menulis setiap hari sampai bulan Maret ini berakhir. Hehe. Eh, tapi kan bulan Maret ini ada 31 hari, bukan 30. Jadi, gimana nih, Dian? Apakah kita perlu merevisi tagline #30harimenulis kita ini? Haha

Hal menarik yang bisa aku ceritakan hari ini adalah materi sesi Group Counseling di kantor hari ini bersama Lee sebagai konselor dan tujuh teman kerjaku sebagai peserta. Jadi, total ada delapan peserta termasuk aku. Aku sangat suka sesi-sesi konseling di kantor karena aku jadi belajar banyak hal terutama bagaimana aku bisa semakin mengenali diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan menghadapi beberapa kesulitan atau tantangan yang muncul di kehidupan ataupun di tempat kerja.   

Sebelum sesi dimulai, ada storytelling berupa audio yang dibarengi dalam bentuk tulisan dan ada juga sound effect nya. Jadi, kami bisa semakin menghayati jalan cerita dan masuk ke dalam situasi yang di deskripsikan. Menariknya setiap bagian cerita punya dua pilihan berupa langkah apa yang kami ambil atau reaksi apa yang kami rasakan atau pikirkan apa yang muncul pada saat itu. Kemudian bagian cerita selanjutnya akan mengikuti pilihan yang kami pilih. Menarik ya?

Berawal dari storytelling ini, topik yang dibahas adalah soal positive talk, atau bisa aku artikan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai 'ucapan atau perkataan positif'. Aku sudah sedikit lupa urutan materi yang disampaikan selama sesi ini, tapi sejauh yang aku ingat, Lee memaparkan tentang apa yang dimaksud dengan positive talk, kenapa positive talk itu penting untuk kita lakukan atau miliki, kenapa kita cenderung ke hal-hal yang negatif, dan bagaimana melatih positive talk. Baru saja aku coba googling video yang ditayangkan dengan mencoba beberapa kata kunci. Dan, ini dia link video tentang kecenderungan kita terhadap hal negatif dan tentang penghargaan terahadap diri sendiri atau self esteem. Can you believe it? aku sempat nangis sewaktu menonton video ini. Jahat sekali ya kita sama diri kita sendiri.

Hal ini mengingatkan aku ke Nia, teman kerjaku di EF Pondok Indah Jakarta. Aku masih ingat sekali suatu hari aku datang ke kantor dan Nia memujiku. Aku lupa kalimat yang dia ucapkan, entah "You look pretty!," atau "You look nice!" Saat itu juga aku merasa senang sekali. Sejak saat itu, aku mulai memperhatikan kalau Nia senang sekali memberikan pujian ke siapapun dan aku pun belajar bagaimana dia merespon ketika menerima pujian. Receiving compliments makes us feel good as well as giving compliments does. Enak lho rasanya! Berasa senang. Inilah salah satu positive talk. Dan, kalau ke orang lain aja kita berkata yang positif-positif dan yang baik-baik, kenapa tidak ke diri kita sendiri?

Kembali lagi ke sesi konseling tadi, yang menarik adalah, sebelum sesi berakhir, Lee meminta kami semua untuk menuliskan beberapa ucapan positif untuk diri kita sendiri berdasarkan warna ke dalam satu slide powerpoint. Aku memilih warna biru dan inilah hasilnya. (Ah, sayang sekali akses ke dokumen power pointnya sudah di blocked, jadi aku tidak bisa tunjukkan fotonya di sini). Berikut adalah beberapa hal yang aku tuliskan.

You are enough.

You have done your best.

Your smile is sweet.

Keep spreading love.

You are smart.

You are inspiring.

You look beautiful.

You have done very well.

you are positive.

Aku lupa apa lagi. Atau mungkin memang ini aja, karena space nya terbatas dan ditulis dalam waktu terbatas juga.

Di hasil akhirnya, tulisan warna biruku yang paling banyak. Aku percaya diri banget dengan apa yang aku tuliskan karena aku sudah mulai mencoba berlatih untuk berkata positif sejak dari lama. Sepertinya sejak peristiwa dengan Nia yang aku ceritakan di atas. Di tambah lagi, sudah ada banyak sekali materi  dan pengingat yang diberikan para konselor di kantor pada setiap sesi mengenai hal ini, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Salah satu hal yang setiap hari aku lakukan untuk menyebarkan positive talk ini adalah memberikan banyak pujian ke Coki dan Moki (kucing peliharaan di rumah) dengan kata so smart, so strong, I love you, dear, darling. I love doing this!

Nah, tidak dipungkiri bahwa pastinya ada banyak alasan kenapa teman-temanku yang lain hanya menuliskan satu atau dua positive talk saja. Bisa jadi karena memang mereka merasa tidak nyaman untuk menuliskannya di forum ini. Atau, mungkin juga karena mereka merasa sangat berat ataupun sulit untuk mengakatan hal-hal yang positif ke diri mereka sendiri, seperti yang Lee sebutkan. Positive talk memang perlu latihan. 

We think

We speak

We feel

Ketiga hal tersebut saling terkait satu sama lain dan membentuk sebuah siklus. Kalau kita berpikiran positif, kita akan mengucapkan hal-hal positif. Alhasil, kita akan merasa positif. Dan, kembali lagi perasaan positif ini akan menciptakan pikiran positif lainnya lagi. Coba deh!




No comments:

Post a Comment

Thank you for the comment.

Mulai tertata (Fri, Day 17 2025)

Dari bangun, langsung bergegas mulai belajar. Padahal rencana mau bangun jam 7. Eh malem semalem baca 2 artikel sebelum tidur dan bikin susa...