Sunday, July 17, 2016

Tebus (sogok) atau ke Pengadilan?


Tadi siang aku ambil belok kiri sewaktu di perjalanan menuju Jakarta dari Karawang. Eh ternyata itu jalur khusus untuk mobil menuju ke jalan tol. Langsung deh ambil langkah mundur dorong motor dan lanjutkan perjalanan. Ternyata di depan dihadang Pak Polisi. Diminta tuh STNK dan SIM dan diajak ke pos polisi. Di pos, Pak Polisi bilang untuk hadir di pengadilan dan nunjukin lembaran merah dan tercantum beberapa nominal denda pelanggaran. Katanya nanti aku akan kena denda 100.000 di pengadilan. Aku tanya deh kapan dan di pengadilan mana. Pengadilannya di pengadilan Bekasi tanggal 29 Juli.  Langsung aja aku berpikir kalau aku gak tahu lokasinya dan aku punya jadwal ngajar di hari itu. Tapi pengen  coba juga sih buat ikutan ke pengadilan biar punya pengalaman. Lagian aku pernah baca bukunya Panji (Nasionalisme, kalau gak salah itu judulnya), bahwa lebih baik kita ikutin aja aturan untuk hadir di pengadilan kalau melakukan pelanggaran lalu lintas, ya daripada ngasih uang secara langsung ke polisi yang sebenarnya serupa dengan sogok-menyogok.
Ternyata si Pak Polisi langsung aja nawarin "Mau dikasihin atau ke pengadilan? Gak tau juga kan pengadilannya dimana". Aku berasa deg-degan dan agak gemeter takut sampe suaranya kedengeran kaya mau nangis, "Saya gak tau. Kalo dikasihin?". Langsung aja deh tuh si Pak Polisi bilang "Ya kalo dikasihin ini ditebus (sambil nunjukin STNK dan SIM ku). Sekarang ada gak uang segini? (sambil nunjuk nominal 100.000 di lembaran merah tadi itu)". "Gak ada Pak. Saya gak bawa uang" Suaraku agak gemeter gitu sih, tapi ini bukan akting, beneran dan natural. "Yaudah sekarang adanya berapa?" Katanya lagi. "Ya tapi saya gak bawa uang, Pak". Sebenernya ada sih uang selembar 50.000 di dompet, tapi kan buat beli bensin, jadi aku gak bohong kan kalau aku bilang gak punya duit. Akhirnya, Pak Polisi ngasihin STNK dan SIM ke aku sambil bilang "Yaudah ini buat peringatan."

*Ditulis seminggu yang lalu, 17 Juli 2016


ATLAS.ti keren! (Day 129)

Aku ke kampus agak siangan buat ikutan sesi training cara pakai ATLAS.ti buat analisa data, terutama analisa qualitative. Keren banget sih t...