Wednesday, August 21, 2024

Sabar, pelan-pelan (Wed, Day 227)

Dari pagi cus langsung mulai bergegas buka dokumen garapan tulisan. Entah kenapa rasanya berat banget mau otak atik tulisan. Berasa takut gitu. Takut salah. Aku kali ini pengen coba nulis pakai gayaku gitu. Menjabarkan apa yang aku baca dan aki sambungkan ke proyek penelitianku. Tapi, kaya masih ada ketakutan gitu kalau-kalau pemahamanku itu salah. 

Tapi, aku terus menerus coba buat hadapi dan perlahan aku garap. Kata per kata. Kalimat per kalimat. Mau gak mau kan memang harus aku garap kan. Kalau cuma dipikirin doang juga toh gak akan menyelesaikan masalah dan menghilangkan rasa ketakutan dan kekhawatiran. Obatnya tuh ya dikerjain, dikirim, dan lihat nanti feedback dari pembimbing. 

Siang sempat ngobrol sama Ibrahim. Sambil makan jagung rebua juga ngobrol sama Mami dan Nisa. Pagi pun aku sempat yoga. Alhamdulillah, banyak hal baik. Aku belajar maksimak sampai jam 4 an gitu. Baru deh lelah dan mulai olah data. 

Aduh, aku lupa unpdate catatan harian olah data. Besok deh.

Sore sempet telfonan sebentar sama Kieran sambil salin data sedikit. Jam 5 an aku masak. 

Di dapur, sambil masak sambil ngobrol sama Jing, sambil videoin bikin sambel. Haha, aneh-aneh aja. 

Aku makan sambil nonton HIMYM. Pengen aku kelarin. Alhasil, kelarlah. Aku sampai nangis-nangis. Emang jalan kehidupan tuh gitu ya. Kadang gak sesuai dengan apa yang kita pengenin. Mungkin bukan saatnya aja. Tapi, apapun itu, sepahit apapun, dihadapi dengan cara yang baik. 

Semoga besok aku bisa lanjutkan tulisan dengan lebih baik lagi. Aammiin. 
Nisa pamer beli es dawet dari pasar. Duh duh. 

No comments:

Post a Comment

Thank you for the comment.

Masih di awang-awang (Tue, Day 317)

Dari pagi bangun, aku langsung pikirkan ide buat mempertajam tema Residentials. Rencananya jam 10 ada meeting sama Kak June. Eh, sayangnya g...